Bekasi – Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bekasi menjadi saksi momen bersejarah pada Jumat, 7 Februari 2025, ketika seorang pemuda asal Jakarta Selatan, Febry, resmi mengucapkan dua kalimat syahadat dan memeluk Islam.
Prosesi sakral ini dipimpin langsung oleh Ketua MUI Kabupaten Bekasi, Prof. Mahmud, dengan disaksikan oleh sahabat Febry dan pengurus MUI Kabupaten Bekasi.

Febry datang ke kantor MUI Kabupaten Bekasi bersama Ustadz Nanang Hermawan, seorang alumni PKU 2 yang turut membimbingnya dalam perjalanan spiritual ini. Menurut Ustadz Nanang, Febry sebenarnya telah memiliki niat untuk masuk Islam sejak masih duduk di bangku SMK.
Namun, niat tersebut sempat tertunda karena belum mendapatkan restu dari ibundanya. Dalam keluarganya, Ayahnya seorang Muslim dan kakaknya sudah lebih dahulu beragama Islam, tetapi ibundanya masih berpegang teguh pada keyakinan sebelumnya.
Sebelumnya, Febry telah beberapa kali mendatangi ustadz dan kyai untuk berdiskusi tentang Islam, namun belum merasa menemukan jawaban yang benar-benar menguatkan hatinya. Hingga akhirnya, dalam sebuah kesempatan bersama teman-temannya, ia mengunjungi rumah Ustadz Nanang Hermawan dan berdiskusi panjang mengenai ajaran Islam serta pandangan Islam tentang mualaf.
Dari diskusi itu, Febry menemukan jawaban yang selama ini ia cari dan semakin yakin untuk memeluk Islam.Dengan keyakinan yang semakin mantap, Febry kembali menemui ibunya dan keluarganya untuk meminta restu. Alhamdulillah, setelah berbicara dari hati ke hati, sang ibu akhirnya merestui keputusannya.

Setelah mendapatkan izin keluarga, Febry menetapkan tanggal 7 Februari 2025 sebagai hari bersejarah dalam hidupnya untuk mengucapkan syahadat secara resmi.
Dalam prosesi yang penuh khidmat, Prof. Mahmud menyampaikan pesan kepada Febry bahwa sebagai seorang muslim, ia harus tetap menghormati dan berbakti kepada ibunya meskipun berbeda keyakinan.
“Meski sudah masuk Islam, bakti dan hormat kepada ibu tidak boleh hilang. Meski berbeda keyakinan, Febry tidak boleh membenci ibu, dan harus belajar lebih giat lagi untuk memperdalam agama Islam,” pesan Prof. Mahmud.
Di akhir prosesi, Prof. Mahmud juga mengucapkan selamat kepada Febry dan mendoakan agar perjalanan spiritualnya menjadi berkah bagi kehidupannya di masa depan.”Selamat dan semoga ini menjadi keberkahan kehidupan Mas Febry ke depannya nanti,” tutupnya.

Acara ini menjadi salah satu bukti bahwa Islam adalah agama yang mengedepankan hidayah, kesabaran, dan penghormatan terhadap keluarga. Semoga Febry semakin istiqamah dalam menjalankan ajaran Islam dan mendapatkan keberkahan dalam setiap langkah hidupnya.


